Liputan Tukang Nggame dan Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Meliput bukanlah pekerjaan yang mudah dan bukan pula pekerjaan liliput atau kurcaci. Apalagi yang diliput adalah hal sepenting Pemilu Indonesia 2009 atau yang berkaitan dengannya yakni Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. Memang banyak tantangan yang ada di depan mata akan tetapi tidak apa-apa, karena tanpa tantangan hidup ini akan terasa hampa. Ada istilah di Jawa yang terkenal dalam dunia perwayangan atau dunia pewayangan, yakni “nantang weya nggenjah pati” artinya menantang masalah dan mencari kematian. Wah istilah tadi jika sudah dirapal oleh pak Dhalang maka bagi kita penggemar wayang kulit akan lupa kepada kacang, seperti pepatah bahasa Indonesia yang lain yakni kulit lupa akan kacangnya. lho?

Dalam dunia perwayangan pun sebenarnya sudah ada intrik dan politiknya. Seperti bagaimana paman Haryo Suman (patih Sengkuni, tokoh antagonis dari negeri Hastina) memperdayai kaum Pandawa yang jujur. Dan akhirnya orang Pandawa tersebut akhirnya terusir dan terlunta-lunta sampai 12 tahun lamanya. Politik Busuk ini akhirnya tetap kalah dan justice will prevail! Dan inilah pelajaran berharga bagi politikus kita di Indonesia yang sedang berjuang menuju Kursi Panas (atau Kursi basah Dewan) bahwasanya kebenaran dan keadilan itu akhirnya akan berjaya dan kebusukan itu akan sirna. Tentu saja tidak akan secepat memasak mie instan, tetapi lambat laun apabila seseorang melakukan kebusukan, kecurangan, tidak jujur kepada rakyat yang sudah memilihnya pada Pemilu Indonesia 2009 maka segala bentuk ketidakjujuran itu akan merugikan kepada diri mereka sendiri.

0 Response to "Liputan Tukang Nggame dan Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009"